Pages

Jumat, 17 Agustus 2012

BUDIDAYA JANGKRIK

Pilih judul yang berwarna biru untuk menuju pembahasan tentang budidaya jangkrik yang diantaranya :

1. SEJARAH SINGKAT

2. SENTRA PERIKANAN

3. PERSYARATAN LOKASI

4. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
  • Penyiapan Sarana dan Peralatan
  • Pembibitan
  • Pemeliharaan
5. HAMA DAN PENYAKIT
  •  Hama dan penyebabnya
  •  Pencegahan Serangan Hama dan Penyakit
  •  Pemberian Vaksinasi dan Obat

6. PANEN 
  • Hasil Utama
  • Penangkapan

Cara Membuatkandang Jangkrik

Kandang terbuat dari kayu tripleks,. Batako atau kardus bekas
  • Kardus berukuran 100cm x 60cm x 30cm bisa menampung 4.000 ekor jangkrik(kurang lebih 2 Kg). Untuk kardus ini bisa digunakan 4-5 kali pake,
  • Triplek ukuran 100cmx240cmx60cm bisa digunakan sampe tahunan bagi yang tidak punya lahan luas,bisa menampung maximal 20.000 ekor jangkrik (kurang lebih 10 Kg).
  • Batako tergantung ukuran luas lahan yang kita punya,bagusnya ukuran 250cm x 300cmx100cm bisa menampung maximal 160.000 ekor jangkrik (kurang lebih 80Kg)
  • Untuk Atap kandang atau dalamnya kandang kita isi daun kelapa/daun pisang/daun jati/daun tebu/serabut kelapa,tempat bekas telor ayam.
  • Atap kandang disekilingnya diberi lakban licin biar jangkrik gak keluar
  • Kandang harus rapat jangan sampai ada lubang walau sebesar jarum.

Proses Pemberian Pakan Jangkrik

Pada tahap selanjutnya ini adalah proses pemberian pakan untuk anakan jangkrik yang baru netas hingga masa panen. proses pemberian pakan berdasarkan pengalaman saya sendiri ya






Berikut adalah langkah-langkah nya:
  • Umur 1-2 hari diberi pakan poor (pakan ayam) nomor kode 311
  • Umur 3-15 hari diberi pakan poor murni dan sayur-sayuran seperti sawi putih dan Gambas,
  • Umur 16-27 hari diberi pakan poor dan dedak halus dengan perbandingan 1:2 (1 untuk poor dan 2 untuk dedak ) dan masukkan juga sayur-sayuran ..... Untuk periode ini sedikit demi sdikit di beri daun ubi ya (yang jenisnya kuning) hingga lahap memakannya.
  • Umur 28-32 diberi pakan poor : dedak (1:3) dan diberi daun ubi besaerta batangnya yang mudah hingga panen tiba
  • Umur 33 - Panen diberi pakan batang ubi yang mudah beserta poor dan Dedak (hal ini diperbuat agar jangkrik mempunyai daya tahan yang kuat dalam kondisi panen nantinya )
 Nb.
  1. Bersikan kandang dari bekas pakan yang sudah berjamur ataubusuk (jangan dibiarkan busuk didalam kandang)
  2. Siram Air Dengan Menggunakan semprotan ke dalam kotak jangkrik setidaknya 1 kali sehari (jika kondisi terlalu panas bisa sampai 3 kali sehari )

2 Cara Budidaya Jangkrik

Ada dua cara budidaya jangkrik, yakni dari telur atau bibit indukan. Bagi pemula, tinggal mana yang disukai. Soal jumlah, bisa satu kandang, dua atau empat kandang, tergantung besar modalnya.
1. Bibit telur
Bibit telur jangkrik bisa dibeli dari pedagang jangkrik di pasar burung. Tidak ada jaminan telur menetas semua, paling 70%, atau bahkan tidak menetas. Telur yang bagus berwarna putih atau kekuning-kuningan, tak ada flek hitam di tengah (tanda telur mati). Yang bengkok atau hitam semua, jelek. Kalau hitamnya hanya di ujung, telur itu sudah tua, mau menetas.

Penetasan.

Telur yang sudah terbungkus kain lembap diletakkan dalam wadah penetasan, semisal toples. Umur telur yang dijual di pasar bervariasi, mulai dari H-2 (kurang dua hari menetas), H-3 (kurang tiga hari), atau H-4 (kurang empat hari menetas), dst. Telur menetas kurang lebih 8 - 10 hari sejak dipanen.

Anak-anak jangkrik yang baru menetas berwarna terang dan berubah menjadi hitam atau kecoklatan beberapa jam kemudian. Kalau ada yang menetas, kain harus segera dibuka, dan anak jangkrik "diusir" keluar dari kain itu. Kalau tidak, anakan itu bisa mati atau saling memakan sesamanya, atau memakan telur yang belum menetas.

Tunggu sampai 2 - 4 hari setelah menetas. Kalau telur belum juga habis, mungkin masih ada telur yang belum saatnya menetas, telur mati atau busuk. Telur mati berwarna coklat mengkilap atau hitam berjamur. Kalau telur berjamur atau busuk, pertanda kelembapannya terlalu tinggi. Sebaliknya, terlampau kering, telur akan mati.
Pakan sayuran.


Pakan jangkrik baru menetas berupa sayuran seperti sawi, bayam, kangkung, gambas, wortel atau kulit wortel, kulit pisang, dll. Wortel, timun, atau sayuran berair dipotong-potong sebesar batang korek api, supaya anak jangkrik tidak menempel di permukaannya yang basah dan mati. Juga jangan sampai terkena percikan air, karena bisa mematikan anak jangkrik yang baru menetas.

Untuk anak jangkrik muda, pakan diberikan sehari sekali, pagi atau sore. Sebelum dikasih pakan baru, sisa pakan sebelumnya diangkat dulu.

Kandang pembesaran.

Setelah berumur lebih dari 10 hari, anak jangkrik bisa diberi pakan tambahan berupa ramuan. Pakan ramuan ditaruh dalam wadah agak datar, seperti tatakan gelas/cangkir. Penempatannya di ujung-ujung kandang. Meskipun sudah diberi pakan ramuan, sayuran tetap diberikan. Ramuan itu bisa berupa campuran tepung kedelai, tepung beras merah, tepung kacang hijau, tepung jagung, dan tepung ikan.

Tidak perlu disediakan minum. Dedaunan jangan disemprot air karena bisa bikin tubuh jangkrik lembek dan cepat mati.

Umur 10 hari ke atas, anak jangkrik bisa dibesarkan di alam (bila ingin menghasilkan indukan alam). Atau, mereka bisa dipindah dari stoples ke kandang pembesaran berukuran 90 cm (panjang) x 30 cm (lebar) x 60 cm (tinggi). Bisa juga pakai drum bekas. Ukuran kandang tidak baku, bisa lebih besar atau lebih kecil, tergantung jumlah jangkrik. Yang penting kandang aman dari semut, tikus, dan cicak. Kandang tidak tercemar bebauan bahan kimia yang bisa mematikan jangkrik.

Panen clondo atau indukan.

Umur 30 - 40 hari, anak jangkrik tumbuh menjadi clondo atau dogolan (jangkrik muda). Clondo bisa dipanen dan dijual sebagai pakan burung dan ikan arwana.

Kalau belum ingin menjual, clondo bisa terus dipelihara untuk dijadikan indukan. Kira-kira berumur 2 - 4 bulan. Indukan ini bisa dijual atau dijadikan bibit untuk menghasilkan telur.
2. Bibit indukan
Bibit indukan dijual di pasar burung. Indukan yang bagus berpantat panjang, hitam atau coklat kehitaman, dan "jarumnya" juga sudah hitam. Biasanya jangkrik punya tanda "kalung" di "leher". Sepasang harganya Rp 1.000,- - Rp 1.500,-. Pilih jangkrik dengan sungut (antena) masih lengkap.

Kandang indukan.

Kandang bisa dibuat sendiri dari bahan kayu dan tripleks. Atau membeli kandang jadi, harganya Rp 150 ribu - Rp 200 ribu. Ukuran kandang 90 - 120 cm (panjang) x 30 cm (lebar) x 60 cm (tinggi), tergantung jumlah jangkrik.

Pakannya sama seperti jangkrik dewasa yakni pakan ramuan dan dedaunan. Bisa pula diberi taoge, jagung muda, dan vitamin khusus jangkrik yang disemprotkan pakai semprotan ke sayuran supaya menghasilkan banyak telur.

Tempat bertelur.

Perbandingan jantan dan betina 1 : 5 (ada juga 1 : 10). Ada kalanya makin kecil rasionya, hasil telur makin banyak. Karena seekor betina bisa dibuahi berkali-kali oleh banyak pejantan.

Di alam, jangkrik betina yang akan bertelur menyuntikkan ujung "jarumnya" (ovipositor) ke celah-celah tanah lembap. Oleh karena itu, dalam budidaya jangkrik kelembapan perlu dijaga.

Untuk sarang bertelur, dalam kandang disediakan media pasir halus dalam wadah ceper (tatakan cangkir) dengan kedalaman 1,5 - 2 cm. Pasir dicuci bersih atau disangrai dulu. Jangkrik akan menusukkan "jarumnya" berulang-ulang ke dalam media pasir. Jumlah telur kira-kira 150 - 300 butir per ekor. Media bertelur bisa juga dari tumpukan kain berpori kasar (single setting) yang dilembapi.

Setelah bertelur, jangkrik betina kehabisan energi dan 15 - 30 hari kemudian mati. Ada juga jangkrik betina yang kuat dan dapat kawin lagi setelah periode bertelur pertama. Hanya saja mutu telurnya kurang bagus.

Panen telur.

Untuk memanen telur dalam media pasir, perlu diayak dan telur akan tertinggal di ayakan. Kalau medianya kain, telur-telur yang menancap pada pori-pori kain disapu pakai kuas kecil supaya terlepas.

Telur yang sudah dipanen diletakkan di atas sepotong kain lembap kemudian kain dilipat, dan diberi catatan tanggal bertelur supaya usia telur diketahui. Telur-telur yang terbungkus kain lembap itu disimpan dalam stoples dan siap dijual sebagai bibit atau ditetaskan sendiri.

ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

Penggunaan pestisida yang selama ini didapati pada lahan-lahan pertanian merupakan salah satu penyebab berkurangnya populasi jangkrik, demikian juga penangkapan jangkrik dialam yang dilakukan selama ini membuat penurunan drastis jumlah populasinya.
Dengan alasan-alasan tersebut dan naiknya permintaan jangkrik, maka peternak tidak membiarkan begitu saja kesempatan untuk memperoleh keuntungan dengan membudidayakan jangkrik dengan intensif karena dengan waktu yang relatif singkat untuk memelihara jangkrik sudah mendapat keuntungan yang berlipat ganda.
Dengan semakin banyaknya peternak-peternak jangkrik ini, permintaan untuk telur jangkrik semakin besar juga, jadi banyak peternak yang hanya memproduksi telur jangkrik karena resikonya lebih kecil dan lebih cepat lagi mendapatkan laba untuk sekitar 25-30 hari, dibandingkan proses pembesaran sampai dengan 3 bulan.

Panen Jangkrik

1. Hasil Utama
Peternak jangkrik dapat memperoleh 2 (dua) hasil utama yang nilai ekonomisnya sama besar, yaitu: telur yang dapat dijual untuk peternak lainnya dan jangkrik dewasa untuk pakan burung dan ikan serta untuk tepung jangkrik.

2. Penangkapan
Telur yang sudah diletakkan oleh induknya pada media pasir atau tanah, disaring dan ditempatkan pada media kain yang basah. Untuk setiap lipatan kain basah dapat ditempatkan 1 sendok teh telur yang kemudian untuk diperjual belikan. Sedangkan untuk jangkrik dewasa umur 40-55 hari atau 55-70 hari dimana tubuhnya baru mulai tumbuh sayap, ditangkap dengan menggunakan tangan dan dimasukkan ketempat penampungan untuk dijual.

HAMA DAN PENYAKIT

1.Penyakit, Hama dan Penyebabnya
Sampai sekarang belum ditemukan penyakit yang serius menyerang jangkrik. Biasanya penyakit itu timbul karena jamur yang menempel di daun. Sedangkan hama yang sering mengganggu jangkrik adalah semut atau serangga kecil, tikus, cicak, katak dan ular.

2. Pencegahan Serangan Hama dan Penyakit
Untuk menghindari infeksi oleh jamur, maka makanan dan daun tempat berlindung yang tercemar jamur harus dibuang. Hama pengganggu jangkrik dapat diatasi dengan membuat dengan membuat kaleng yang berisi air, minyak tanah atau mengoleskan gemuk pada kaki kandang.

3. Pemberian Vaksinasi dan Obat
Untuk saat ini karena hama dan penyakit dapat diatasi secara prefentif, maka penyakit jangkrik dapat ditekan seminimum mungkin. Jadi pemberian obat dan vaksinasi tidak diperlukan.

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

Menurut Farry, 1999, ternak jangkrik merupakan jenis usaha yang jika tidak direncanakan dengan matang, akan sangat merugikan usaha. Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan dalam merencanakan usaha ternak jangkrik, yaitu penyusunan jadwal kegiatan, menentukan struktur organisasi, menentukan spesifikasi pekerjaan, menetapkan fasilitas fisik, merencanakan metoda pendekatan pasar, menyiapkan anggaran, mencari sumber dana dan melaksanakan usaha ternak jangkrik.


1. Penyiapan Sarana dan Peralatan

Karena jangkrik biasa melakukan kegiatan diwaktu malam hari, maka kandang jangkrik jangan diletakkan dibawah sinar matahari, jadi letakkan ditempat yang teduh dan gelap. Sebaiknya dihindarkan dari lalu lalang orang lewat terlebih lagi untuk kandang peneluran.
Untuk menjaga kondisi kandang yang mendekati habitatnya, maka dinding kandang diolesi dengan lumpur sawah dan diberikan daun-daun kering seperti daun pisang, daun timbul, daun sukun dan daun-daun lainnya untuk tempat persembunyian disamping untuk menghindari dari sifat kanibalisme dari jangkrik. Dinding atas kandang bagian dalam sebaiknya dilapisi lakban keliling agar jangkrik tidak merayap naik sampai keluar kandang.
Disalah satu sisi dinding kandang dibuat lubang yang ditutup kasa untuk memberikan sirkulasi udara yang baik dan untuk menjaga kelembapan kandang. Untuk ukuran kotak pemeliharaan jangkrik, tidak ada ukuran yang baku. Yang penting sesuai dengan kebutuhan untuk jumlah populasi jangkrik tiap kandang. Menurut hasil pemantauan dilapangan dan pengalaman peternak, bentuk kandang biasanya berbentuk persegi panjang dengan ketinggian 30-50 cm, lebar 60-100 cm sedangkan panjangnya 120-200 cm.
Kotak (kandang) dapat dibuat dari kayu dengan rangka kaso, namun untuk mengirit biaya, maka dinding kandang dapat dibuat dari triplek. Kandang biasanya dibuat bersusun, dan kandang paling bawah mempunyai minimal empat kaki penyangga. Untuk menghindari gangguan binatang seperti semut, tikus, cecak dan serangga lainnya, maka keempat kaki kandang dialasi mangkuk yang berisi air, minyak tanah atau juga vaseline (gemuk) yang dilumurkan ditiap kaki penyangga.

2. Pembibitan

1) Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Bibit yang diperlukan untuk dibesarkan haruslah yang sehat, tidak sakit, tidak cacat (sungut atau kaki patah) dan umurnya sekitar 10-20 hari. Calon induk jangkrik yang baik adalah jangkrik-jangkrik yang berasal dari tangkapan alam bebas, karena biasanya memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik. Kalaupun induk betina tidak dapat dari hasil tangkapan alam bebas, maka induk dapat dibeli dari peternakan. Sedangkan induk jantan diusahakan dari alam bebas, karena lebih agresif.
Adapun ciri-ciri indukan, induk betina, dan induk jantan yang adalah sebagai berikut :

a. Indukan:
- sungutnya (antena) masih panjang dan lengkap.
- kedua kaki belakangnya masih lengkap.
- bisa melompat dengan tangkas, gesit dan kelihatan sehat.
- badan dan bulu jangkrik berwarna hitam mengkilap.
- pilihlah induk yang besar.
- dangan memilih jangkrik yang mengeluarkan zat cair dari mulut dan duburnya apabila dipegang.

b. Induk jantan:
- selalu mengeluarkan suara mengerik.
- permukaan sayap atau punggung kasar dan bergelombang.
- tidak mempunyai ovipositor di ekor.
- Induk betina:
- tidak mengerik.
- permukaan punggung atau sayap halus.
- ada ovipositor dibawah ekor untuk mengeluarkan telur.

2) Perawatan Bibit dan Calon Induk
Perawatan jangkrik yang sudah dikeluarkan dari kotak penetasan berumur
10 hari harus benar-benar diperhatikan dan dikontrol makanannya, karena pertumbuhannya sangat pesat. Sehingga kalau makanannya kurang, maka anakan jangkrik akan menjadi kanibal memakan anakan yang lemah. Selain
itu perlu juga dikontrol kelembapan udara serta binatang pengganggu, yaitu, semut, tikus, cicak, kecoa dan laba-laba. Untuk mengurangi sifat kanibal dari jangkrik, maka makanan jangan sampai kurang. Makanan yang biasa diberikan antara lain ubi, singkong, sayuran dan dedaunan serta diberikan bergantian setiap hari.

3) Sistem Pemuliabiakan
Sampai saat ini pembiakan Jangkrik yang dikenal adalah dengan mengawinkan induk jantan dan induk betina, sedangkan untuk bertelur ada yang alami dan ada juga dengan cara caesar. Namun risiko dengan cara caesar induk betinanya besar kemungkinannya mati dan telur yang diperoleh tidak merata tuanya sehingga daya tetasnya rendah.

4) Reproduksi dan Perkawinan
Induk dapat memproduksi telur yang daya tetasnya tinggi ± 80-90 % apabila diberikan makanan yang bergizi tinggi. Setiap peternak mempunyai ramuan- ramuan yang khusus diberikan pada induk jangkrik antara lain: bekatul jagung, ketan item, tepung ikan, kuning telur bebek, kalk dan kadang-kadang ditambah dengan vitamin.
Disamping itu suasana kandang harus mirip dengan habitat alam bebas, dinding kandang diolesi tanah liat, semen putih dan lem kayu, dan diberi daun-daunan kering seperti daun pisang, daun jati, daun tebu dan serutan kayu.
Jangkrik biasanya meletakkan telurnya dipasir atau tanah. Jadi didalam kandang khusus peneluran disiapkan media pasir yang dimasukkan dipiring kecil. Perbandingan antara betina dan jantan 10 : 2, agar didapat telur yang daya tetasnya tinggi. Apabila jangkrik sudah selesai bertelur sekitar 5 hari, maka telur dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan induknya kemudian kandang bagian dalam disemprot dengan larutan antibiotik (cotrymoxale).Selain peneluran secara alami, dapat juga dilakukan peneluran secara caesar. Akan tetapi kekurangannya ialah telur tidak merata matangnya (daya tetas).

5) Proses kelahiran
Sebelum penetasan telur sebaiknya terlebih dahulu disiapkan kandang yang permukaan dalam kandang dilapisi dengan pasir, sekam atau handuk yang lembut. Dalam satu kandang cukup dimasukkan 1-2 sendok teh telur dimana satu sendok teh telur diperkirakan berkisar antara 1.500-2.000 butir telur. Selama proses ini berlangsung warna telur akan berubah warna dari bening sampai kelihatan keruh. Kelembaban telur harus dijaga dengan menyemprot telur setiap hari dan telur harus dibulak-balik agar jangan sampai berjamur. Telur akan menetas merata sekitar 4-6 hari.

3. Pemeliharaan

1) Sanitasi dan Tindakan Preventif
Seperti telah dijelaskan diatas bahwa dalam pengelolaan peternakan jangkrik ini sanitasi merupakan masalah yang sangat penting. Untuk menghindari adanya zat-zat atau racun yang terdapat pada bahan kandang, maka sebelum jangkrik dimasukkan kedalam kandang, ada baiknya kandang dibersihkan terlebih dahulu dan diolesi lumpur sawah. Untuk mencegah gangguan hama, maka kandang diberi kaki dan setiap kaki masing-masing dimasukkan kedalam kaleng yang berisi air.

2) Pengontrolan Penyakit
Untuk pembesaran jangkrikn dipilih jangkrik yang sehat dan dipisahkan dari yang sakit. Pakan ternak harus dijaga agar jangan sampai ada yang berjamur karena dapat menjadi sarang penyakit. Kandang dijaga agar tetap lembab tetapi tidak basah, karena kandang yang basah juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit.

3) Perawatan Ternak
Perawatan jangkrik disamping kondisi kandang yang harus diusahakan sama dengan habitat aslinya, yaitu lembab dan gelap, maka yang tidak kalah pentingnya adalah gizi yang cukup agar tidak saling makan (kanibal).

4) Pemberian Pakan
Anakan umur 1-10 hari diberikan Voor (makanan ayam) yang dibuat darikacang kedelai, beras merah dan jagung kering yang dihaluskan. Setelah vase ini, anakan dapat mulai diberi pakan sayur-sayuran disamping jagung muda dan gambas.
Sedangkan untuk jangkrik yang sedang dijodohkan, diberi pakan antara lain : sawi, wortel, jagung muda, kacang tanah, daun singkong serta ketimun karena kandungan airnya tinggi. Bahkan ada juga yang menambah pakan untuk ternak yang dijodohkan anatar lain : bekatul jagung, tepung ikan, ketan hitam, kuning telur bebek, kalk dan beberapa vitamin yang dihaluskan dan dicampur menjadi satu.

5) Pemeliharaan Kandang
Air dalam kaleng yang terdapat dikaki kandang, diganti setiap 2 hari sekali dan kelembapan kandang harus diperhatikan serta diusahakan agar bahaya jangan sampai masuk kedalam kandang.

PERSYARATAN LOKASI

1) Lokasi budidaya harus tenang, teduh dan mendapat sirkulasi udara yang baik.
2) Lokasi jauh dari sumber-sumber kebisingan seperti pasar, jalan raya dan lain sebagainya.
3) Tidak terkena sinar matahari secara langsung atau berlebihan.

MANFAAT

Jangkrik segar yang sudah diketahui baik untuk pakan burung berkicau seperti poksay, kacer dan hwambie serta untuk pakan ikan, baik juga untuk pertumbuhan udang dan lele dalam bentuk tepung.

JENIS JANGKRIK

Ada lebih dari 100 jenis jangkrik yang terdapat di Indonesia. Jenis yang banyak dibudidayakan pada saat ini adalah Gryllus Mitratus dan Gryllus testaclus, untuk pakan ikan dan burung. Kedua jenis ini dapat dibedakan dari bentuk tubuhnya, dimana Gryllus Mitratus wipositor-nya lebih pendek disamping itu Gryllus Mitratus mempunyai garis putih pada pinggir sayap punggung, serta penampilannya yang tenang.

SENTRA PERIKANAN

Telah diutarakan didepan bahwa untuk sementara ini, sentra peternakan jangkrik adalah dikota-kota besar dipulau jawa karena kebutuhan dari jangkrik sangat banyak. Sedangkan diluar pulau jawa sementara ini masih banyak didapatkan dari alam, sehingga belum banyak peternakan-peternakan jangkrik.

Sejarah Singkat Budidaya Ternak Jangkrik

Dewasa ini pada masa krisis ekonomi di Indonesia, budidaya jangkrik (Liogryllus Bimaculatus) sangat gencar, begitu juga dengan seminar-seminar yang diadakan dibanyak kota. Kegiatan ini banyak dilakukan mengingat waktu yang dibutuhkan untuk produksi telur yang akan diperdagangkan hanya memerlukan waktu ± 2-4 minggu. Sedangkan untuk produksi jangkrik untuk pakan ikan dan burung maupun untuk diambil tepungnya, hanya memerlukan 2-3 bulan. Jangkrik betina mempunyai siklus hidup ± 3 bulan, sedangkan jantan kurang dari 3 bulan. Dalam siklus hidupnya jangkrik betina mampu memproduksi lebih dari 500 butir telur.

Penyebaran jangkrik di Indonesia adalah merata, namun untuk kota-kota besar yang banyak penggemar burung dan ikan, pada awalnya sangat tergantung untuk mengkonsumsi jangkrik yang berasal dari alam, lama kelamaan dengan berkurangnya jangkrik yang ditangkap dari alam maka mulailah dicoba untuk membudidayakan jangkrik alam dengan diternakkan secara intensif dan usaha ini banyak dilakukan dikota-kota dipulau jawa.